Kisah Inspiratif: Gadis Tuna Rungu Yang Menjadi Model dan Mendapat Beasiswa

Blog Motivasi |
kisah inspiratif , motivasi , Siti Nur Lathifah , model cantik

Keterbatasan telinga alasannya menyandang tuna rungu tak membuat Siti Nur Lathifah patah semangat mengejar mimpi. Dengan penuh kerja keras , ia melewati masa-masa kritis jawaban minder dengan pendengarannya itu , hingga akhirnya meraih beasiswa Bidikmisi. Berkat prestasinya , ia mampu bertemu pribadi menteri dan presiden.

Siti Nur Lathifah yaitu satu dari sekian banyak kisah menarik dan inspiratif yang diceritakan dalam buku Kebangkitan Kaum Duafa pada program silaturahim Bidikmisi di Jakarta. Buku itu diserahkan pribadi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sepintas , penampilan gadis setinggi 166 cm yang berkerudung itu tak berbeda dengan perempuan lainnya. Wajahnya terlihat tak kurang satu apa pun. Perbedaan gres terlihat saat beliau berbicara. Tidak hanya bibirnya yang bergerak , kedua tangannya pun ikut serta menerjemahkan tiap detail kata-katanya.

kisah inspiratif , motivasi , Siti Nur Lathifah , model mengagumkan , model tuna rungu

Mahasiswi Jurusan Seni Rupa di Universitas Brawijaya , Malang , Jawa Timur , itu memang mengalami keterbatasan dalam pendengaran. Tetapi , keterbatasan fisik tersebut tak lantas membuat mahasiswi angkatan 2011 ini berhenti berprestasi.

Perempuan asal Semarang yang lahir dari pasangan Mulyono dan Munawaroh ini sangat menggemari dunia model. Dari dunia inilah ia banyak mendulang prestasi.

Ia bahu-membahu lahir ibarat bayi normal pada umumnya. Pendengarannya mengalami gangguan saat berumur tujuh tahun. Dia mengalami kecelakaan saat bermain sepeda.

"Akibatnya , saya tidak mampu mendengar ," ujar Lathifah , panggilan bersahabat mahasiswi ini.

Saat kecil , Lathifah sering ditinggal orangtuanya untuk mencari nafkah. Bapaknya bekerja sebagai tukang bangunan , sementara ibunya menjadi buruh toko sablon. Praktis , ia bermain tanpa pengawasan.

Sejak kecelakaan dan karenanya itu , Lathifah selalu berupaya mendapatkan keterbatasan dirinya. Hanya saja , beliau mengungkapkan , pernah pada suatu masa dirinya sangat merasa minder. Puncaknya terjadi saat beliau menginjak kelas X.

"Saya sangat minder , tidak percaya diri , alasannya sering diejek teman-teman yang normal ,” tutur Lathifah.

Lantaran sering mendapat olok-olokan , Lathifah mengaku sempat marah dan kecewa kepada Tuhan. Tetapi , banyak orang di sekelilingnya yang menguatkan dan memotivasinya. Kepala sekolahnya pun sering mengajaknya mengikuti banyak sekali seminar motivasi.

Sampai akhirnya , semenjak kelas XI , Lathifah lambat laun sadar dan mampu mendapatkan keadaan. Dia tak lagi fokus pada keterbatasan dirinya , tetapi mulai menyibukkan diri dengan hobi , yaitu fesyen dan tata rias.

Lathifah mulai banyak mengikuti dan memenangi lomba-lomba. Satu demi satu prestasi diraihnya. Secara bertahap , keyakinan dirinya bahkan kian menguat.

"Saya semakin mensyukuri anugerah Yang Mahakuasa yang dititipkan kepada diri saya. Meskipun saya memiliki keterbatasan , tapi saya mampu berprestasi ," tuturnya.

Semoga mampu menginspirasi kita semua. Aamiin.......


Sumber : kompas.com