Kisah Para Nabi dan Rasul - Kisah Nabiyullah Shalih ‘Alayhi Salam

Blog Motivasi |
Kisah Para Nabi dan Rasul - Kisah Nabiyullah Shalih ‘Alayhi Salam , kisah , kisah dalam Al-Quran , kisah dalam hadits , kisah islami , Kisah Nabi dan Rasul

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melewati bekas kampung-kampung Tsamud yang dibinasakan oleh Yang Mahakuasa ketika mereka menyembelih unta. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan para sobat berdiri di sumur yang dahulu didatangi oleh unta tersebut. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memberikan kepada mereka info perihal tempat itu. Beliau mengetahuinya dengan pasti. Dari sanalah unta itu datang dan ia pun kembali dari jalan itu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memperingatkan mereka semoga tidak berlaku menyerupai perilaku kaum Nabi Shalih. Mereka meminta ayat (mukjizat) , lalu Yang Mahakuasa mengeluarkan kepada mereka mukjizat besar , yaitu unta. Mereka mendustakan dan menyembelihnya , maka Yang Mahakuasa membinasakan mereka dan menurunkan adzab dan balasanNya.


NASH HADITS

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya dari Jabir. Ia berkata , "Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melewati Hijr , ia bersabda , 'Janganlah kalian meminta datangnya ayat-ayat (mukjizat). Kaum Shalih telah memintanya , maka ia (unta) datang dari jalan ini dan pergi dari jalan ini. Lalu mereka melanggar perkara Tuhan mereka dan menyembelihnya. Unta itu minum air mereka satu hari dan mereka minum air susunya satu hari , lalu mereka menyembelihnya. Maka mereka ditimpa oleh bunyi yang keras. Yang Mahakuasa membinasakan semua yang ada di kolong langit dari mereka , kecuali satu orang yang berada di Haram'." Mereka bertanya , "Siapa dia , ya Rasulullah?" Beliau menjawab , "Dia yaitu Abu Righal. Ketika dia keluar dari Haram , dia tertimpa menyerupai yang menimpa kaumnya."


TAKHRIJ HADITS

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya , 3/296. Ibnu Katsir setelah menyebutkannya berkata , "Hadits ini di atas syarat Muslim , dan ia tidak tertulis di salah satu dari
enam kitab (Kutubus Sttah)." Al-Bidayah wan Nihayah , 1/137. Al-Haitsami berkata , "Diriwayatkan oleh Bazzar dan Thabrani dalam Ausath. Lafazhnya ada di dalam surat Hud. Dan Ahmad meriwayatkan hadits senada. Rawi-rawi Ahmad yaitu rawi-rawi hadits shahih." Majmauz Zawaid , 6/194.


PENJELASAN HADITS

Yang Mahakuasa Tabaraka wa Taala menceritakan kepada kita kisah Nabiyullah Shalih ‘Alayhi Salam dengan kaumnya , Tsamud. Kisah ini berisi peristiwa dan kejadian yang terang lagi terperinci. Kisah ini tidak disinggung di Taurat , dan hebat kitab tidak mengetahui info perihal Tsamud (kaum Nabi Shalih) dan 'Ad (kaum Nabi Hud). Padahal Al-Qur'an memberikan kepada kita bahwa Musa menyebutkan dua umat ini kepada kaumnya "Dan Musa berkata , 'Jika kau dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) , maka sebenarnya Yang Mahakuasa Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Belumkah hingga kepadamu info orang-orang sebelum kau (yaitu) kaum Nuh , 'Ad , Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang Rasul-Rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang konkret , lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian) dan berkata , 'Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kau disuruh menyampaikannya (kepada kami) , dan sebenarnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang
menggelisahkan terhadap apa yang kau ajak kami kepadanya'." (QS. Ibrahim: 8-9) Seorang mukmin dari keluarga Fir'aun berkata , "Dan orang yang beriman itu berkata , 'Hai kaumku , sebenarnya saya khawatir kau akan ditimpa (bencana) menyerupai peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) menyerupai keadaan kaum Nuh , 'Ad , Tsamud." (QS. Ghafir: 30-31)

Buku-buku sunnah memberitakan kepada kita bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melewati kampung Tsamud yang berjulukan Hijr pada perjalanannya menuju perang Tabuk. Beliau
singgah bersama para sobat di perkampungan mereka. Para sobat mengambil air dari sumur-sumur di mana Tsamud mengambil air darinya. Dengan air itu mereka membuat adonan roti , sementara baskom telah disiapkan di atas api. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memerintahkan semoga bejananya ditumpahkan dan adonannya diberikan kepada unta. Kemudian ia meneruskan perjalanan hingga di sumur di mana unta Shalih minum darinya. Dan ia melarang para sobat untuk masuk ke kawasan suatu kaum yang diadzab kecuali dalam keadaan menangis. Beliau pun menjelaskan alasannya , "Aku khawatir kalian akan tertimpa oleh apa yang menimpa mereka." (Hadis-hadis dalam tema ini di Shahih Bukhari 6/378 no. 3378-3381.
Shahih Muslim 4/2286 no. 2981)

Apabila insan berada di suatu tempat di mana telah terjadi peristiwa besar , baik pada masa itu atau sebelumnya , maka perhatian mereka tertuju kepada peristiwa tersebut. Apabila ia seorang dai kepada Yang Mahakuasa , maka dia mampu memanfaatkan peluang untuk mengingatkan insan dengan apa yang telah menimpa orang-orang terdahulu , memperingatkan mereka semoga tidak melaksanakan apa yang telah mereka lakukan dan tidak berjalan di atas jalan mereka. Inilah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Beliau memberikan kepada mereka perihal apa yang telah Yang Mahakuasa sampaikan kepadanya. Beliau memperlihatkan jalan di mana unta Shalih datang darinya menuju sumur , dan jalan di mana darinya unta itu meninggalkan sumur. Nabi juga memberitahu mereka bahwa unta Shalih menyebarkan air dengan kaum Shalih pada hari di mana ia mendatangi sumur dan minum darinya. Pada hari berikutnya ia tidak minum apa pun. "Ia mempunyai giliran untuk menerima air dan kau menerima giliran pula untuk menerima air pada hari tertentu." (QS. Asy-Syuara: 155). "Dan berikan kepada mereka bahwa sebenarnya air itu terbagi antara mereka dengan unta betina itu , tiap-tiap giliran minum dihadiri oleh yang punya hak giliran." (QS. Al-Qamar: 28).

Di antara keunikan unta Shalih yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam yaitu , bahwa kaum Shalih memerah susunya dalam kadar sekehendak mereka. Maka air yang diminum oleh unta pada hari gilirannya tergantikan oleh susunya yang melimpah , dan mereka mendapatkannya tanpa lelah dan capek. Walaupun Tsamud telah mengambil keuntungan besar dari unta Shalih , tetapi mereka tetap merasa sempit dan membenci keberadaannya di antara mereka. Maka mereka menyembelihnya.

Al-Qur'an telah menyatakan bahwa pembunuh unta ini yaitu orang tercelaka di kalangan Tsamud , "Ketika bangun orang yang paling celaka di antara mereka , lalu Rasulullah berkata kepada mereka , 'Biarkanlah unta betina Yang Mahakuasa dan minumannya'. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelihnya." (QS. AsySyams: 12-14). Rasulullah telah menjelaskan kepada kita perihal pembunuh unta itu di dalam salah satu hadits , bahwa dia yaitu laki-laki merah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah bersabda kepada Ali dan Ammar , "Maukah kalian berdua saya beritahu siapa orang yang paling celaka dari dua orang laki-laki?" Kami menjawab , "Ya , ya Rasulullah." Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda , "Seorang laki-laki berkulit merah di kalangan Tsamud pembunuh unta dan orang yang memukulmu , ya Ali , di sini (ubun-ubunnya) hingga berair oleh darah – yakni jenggotnya." ( Diriwayatkan oleh Ahmad di Musnadnya 4/263)

Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menyatakan bahwa dia yaitu pembesar kaumnya. Di dalam Shahihain , 'Ketika bangun orang yang paling celaka' , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda , "Bangkitlah seorang laki-laki yang kotor , busuk , perusak , mulia di antara kaumnya menyerupai Abu Zam'ah." (Shahih Bukhari 6/378 , no. 3377. Lihat ujung-ujungnya di 4942 , 5204 , 6042. Muslim 4/2191 no. 2855)

Manakala mereka menyembelihnya , Shalih , Nabi mereka , menjanjikan siksa setelah tiga hari. Dia berkata kepada mereka , "Mereka membunuh unta itu , maka berkata Shalih , 'Bersukarialah kau sekalian di rumahmu selama tiga hari , itu yaitu kesepakatan yang tidak didustakan." (QS. Huud: 65) Pada hari ketiga datangnya adzab berupa bunyi yang menggelegar. "Jika mereka berpaling , maka katakanlah , 'Aku telah memperingatkan kau dengan petir , menyerupai petir yang menimpa kaum 'Ad dan kaum Tsamud." (QS. Al-Fushshilat: 13). "Dan adapun kaum Tsamud , maka mereka telah Kami beri petunjuk , tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu. Maka mereka disambar petir , adzab yang menghinakan lantaran apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Fushshilat: 17)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah memberitahukan kepada kita bahwa bunyi menggelegar itu telah membinasakan semua yang ada di bumi dari kabilah itu , tanpa ada beda antara yang tinggal di daerahnya atau sedang bepergian ke kawasan lain yang jauh. Tidak ada yang selamat kecuali seorang laki-laki dari kalangan mereka yang pada waktu itu sedang berada di Haram. Haram melindunginya dari adzab. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah menyebutkan namanya , orang itu dipanggil
dengan nama Abu Righal. Akan tetapi , dia pun tertimpa apa yang menimpa kaumnya begitu dia keluar dari Haram.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam memperingatkan para sobat semoga tidak meminta datangnya ayat-ayat (mukjizat) menyerupai kaumnya Nabi Shalih , sebab ditakutkan mereka akan
mendustakannya lalu mereka binasa menyerupai kaum Shalih.


PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADITS

1. Peringatan terhadap sikap memohon ayat-ayat (mukjizat). Orang-orang terdahulu telah memohon kepada Rasul-Rasul mereka. Permohonan mereka dikabulkan , tetapi mereka mendustakannya. Mereka dibinasakan karenanya.

2. Berhati-hatilah terhadap adzab , murka dan siksa Yang Mahakuasa lantaran telah mendustakan Rasul-Rasul dan kitab-kitabNya.

3. Unta betina pinjaman Yang Mahakuasa kepada Nabi Shalih yaitu ayat yang besar. Bentuk tubuhnya besar. Penampilannya mengundang decak kagum. Ia memiliki ciri-ciri istimewa yang tidak dimiliki oleh unta selainnya.

4. Anjuran berhenti sesaat di tempat-tempat yang pernah terjadi peristiwa-peristiwa besar , semoga mampu mengambil pelajaran dan pesan yang tersirat , sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berhenti di sebuah sumur di perkampungan Tsamud. Yang Mahakuasa telah memerintahkan di dalam kitab-Nya semoga berjalan di muka bumi dan merenungkan tamat perjalanan orang-orang terdahulu dengan mengambil pelajaran dan peringatan dari mereka. "Katakanlah , 'Berjalanlah di muka bumi , kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orangorang yang mendustakan itu'." (QS. Al-An'am: 11). "Sesungguhnya telah berlalu sebelum kau sunnah-sunnah Yang Mahakuasa , sebab itu berjalanlah kau di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akhir orang-orang yang mendustakan (Rasul-Rasul)." (QS. Ali Imran: 137)

5. Detailnya ilmu Nabi. Beliau memperlihatkan jalan yang dilalui oleh unta itu untuk mendatangi sumur dan jalan yang dilalui ketika meninggalkannya. Hal ini bukan sesuatu yang abnormal , sebab dia diberitahu oleh Dzat yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

6. Haram melindungi orang yang berlindung dengannya , melindungi Abu Righal dari adzab Allah. Manakala dia keluar darinya , dia pun tertimpa adzab menyerupai kaumnya.

7. Lindungan Haram kepada Abu Righal memperlihatkan bahwa hal ini telah ada sebelum Ibrahim. Nabiyullah Shalih dan kaumnya , Tsamud , yaitu kaum sebelum Ibrahim ‘Alayhi Salam. Shalih berasal dari bangsa Arab keturunan Nuh ‘Alayhi Salam. Haramnya Makkah sebelum Ibrahim didukung oleh ucapan Ibrahim , "Ya Tuhan kami , sebenarnya saya telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di bersahabat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati." (QS. Ibrahim: 37)